Terungkap sederet kejanggalan di balik kasus toko di Surabaya ditabrak mobil Pajero hingga rugi Rp 3 miliar.
Si pelaku ternyata sama sekali tak ditahan sampai dengan putusan pengadilan.
Kasus toko ditabrak mobil Pajero ini mencuat setelah pemilik toko mengadukannya ke Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.
Gena, pemilik toko percetakan CIDO (Citra Document Solution), melaporkan kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa usahanya kepada Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.
Ia mengaku mengalami kerugian hingga Rp 3 miliar akibat tokonya ditabrak mobil Mitsubishi Pajero.
Laporan tersebut disampaikan Gena dalam kegiatan Rumah Aspirasi yang digelar di Jalan Wali Kota Mustajab Nomor 78, Surabaya, pada Selasa (17/6/2025) pagi.
Sejak pukul 08.00 WIB, puluhan warga telah mengantre untuk menyampaikan beragam aduan langsung kepada Armuji.
Berikut sederet kejanggalan kasus ini yang diungkap si pemilik toko.
Pelaku Tak Ditahan
Dalam laporannya, Gena menjelaskan bahwa insiden tabrakan terjadi pada Februari 2025.
Mobil Pajero yang dikemudikan seseorang menabrak tokonya hingga menyebabkan peralatan cetak hancur dan bangunan mengalami kerusakan berat.
“Kasusnya ini waktu itu viral Pak, terus sampai diproses di Polrestabes Surabaya, sudah masuk ke pengadilan tapi putusannya itu pelakunya enggak ditangkap." ujar Gena, melansir dari Kompas.com.
2. Pelaku Selalu Menghindar
Menurut Gena, pelaku juga selalu menghindar saat ditemui untuk mediasi.
"Orangnya setiap kali saya ajak mediasi untuk ganti rugi juga menghindar terus,” ujar Gena.
3. Ganti Rugi Tak Sebanding
Ia juga menyebut bahwa pelaku sempat menawarkan ganti rugi, tetapi nominalnya sangat tidak sebanding dengan kerugian yang diderita.
“Sempat orangnya bilang mau ganti rugi tapi hanya mampu Rp 1 juta, sedangkan kerugian saya sampai Rp 3 miliar, padahal pelakunya punya mobil Pajero, CRV.
Saya sampai datangi rumahnya tapi selalu anaknya yang bilang kalau bapaknya keluar gak tahu ke mana,” katanya.
Merespons laporan Gena, Armuji menyimak dan mencatat seluruh keluhan yang disampaikan.
Namun, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya tidak memiliki kewenangan untuk campur tangan dalam perkara perdata yang sudah diproses secara hukum.
“Itu kan sebenarnya masalah perorangan, enggak ada sangkut-pautnya dengan Pemkot, apalagi kalau sudah ada putusan pengadilan ya kita gak bisa ngapa-ngapain lagi,” ucap Armuji.
Pajero Tabrak Toko Jamu di Jember
Tampaknya, Pajero kerap kali menjadi penyebab kecelakaan beruntun yang memakan korban jiwa.
Di insiden sebelumnya, sebuah mobil Pajero Sport menabrak Toko Jamu Restu Ibu di Jalan Sultan Agung Jember, Jumat (15/12/2023).
Kanit Laka Satlantas Polres Jember Iptu Edy Purwanto mengungkapkan, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan dari pengendara roda empat ini.
Kecelakaan itu diduga karena penyakit kejang supir kambuh saat berkendara.
"Mobil yang dikendarai Triantono melaju dari arah barat ke timur. Sesampainya ditempat kejadian tiba-tiba (pengemudi mobil) tidak bisa menguasai laju kendaraannya, dikarenakan penyakit epilepsinya kambuh," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12/2023).
Menurutnya, saat itu saraf pengemudi Mobil Pajero Sport bernomor polisi P-1844-LS mendadak kaku. Sehingga kesulitan mengontrol laju kendaraan.
"Kendaraannya oleng ke kanan dan terhenti setelah menabrak Toko Jamu milik Lusianawati yang berada di bahu jalan sebelah selatan, dan terjadilah laka," papar Edy.
Edy mengungkapkan saat ini, pengemudi yang masih berusia 25 tahun tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Jember. Karena mengalami luka ringan akibat kecelakaan tunggal itu.
"Dan mengalami kejang (ayan) sekarang dirawat di RS Siloam Jember," ujarnya.
Sebatas informasi, kendaraan roda empat yang dikemudikan oleh Triantono, Warga Kecamatan Kaliwates Jember itu mengalami kerusakan body di bagian depan.
Terlihat kaca pintu mobil disisi kanan tempat duduk sopir juga pecah.
Sementara kaca jendela toko jamu tersebut, kayu penyangganya juga patah. Akibat ditabrak pengendara Pajero Sport warna putih itu.
Bela, seorang saksi mengatakan, kendaraan tersebut melaju di tengah jalan raya sebenarnya sudah pelan. Bahkan, terlihat seperti mau parkir.
"Jadi jalan pelan-pelan, terus nabrak pohon itu. Kemudian mobil tersebut tiba-tiba muter (ban mobilnya) dan nabrak kaca toko," ucapnya.
Menurutnya, saat kejadian berlangsung, kondisi lalu lintas di jalan raya tergolong normal. Karena memang saat mau nabrak toko, laju mobil tersebut pelan.
"Baru setelah nyerempet pohon, tiba-tiba melaju kencang. Dalam peristiwa itu, sopirnya tidak apa-apa," imbuh Bela.