Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

5 Makanan dan Minuman yang Tidak Disarankan Dikonsumsi Bersama Daging

Juni 14, 2025 Last Updated 2025-06-14T00:51:48Z


Daging merupakan sumber nutrisi penting seperti zat besi, dan vitamin B kompleks.


Nutrisi itu memiliki peran besar dalam pembentukan otot, regenerasi sel, serta menjaga daya tahan tubuh. 


Meskipun sangat bermanfaat bagi kesehatan, cara mengonsumsi daging perlu diperhatikan.


Konsumsi daging dengan jenis makanan atau minuman tertentu justru bisa mengganggu penyerapan nutrisi, memperlambat pencernaan, hingga menimbulkan gangguan kesehatan. 


Penting untuk mengetahui kombinasi makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat mengonsumsi daging, demi menjaga keseimbangan gizi dan fungsi tubuh yang optimal.


Dikutip dari laman Eating Well, berikut daftar makanan dan minuman yang tidak disarankan dikonsumsi bersama daging:


1. Minuman berkafein


Minum kopi atau teh setelah makan daging dapat mengurangi manfaat gizi yang seharusnya didapatkan.


Beberapa studi menunjukkan, zat kafein dalam kopi dan senyawa tanin dalam teh mampu menghambat penyerapan zat besi.


Sebuah penelitian menemukan, minum kopi saat menyantap hamburger bisa menurunkan penyerapan zat besi hingga hampir 40 persen.


Akibatnya, tubuh menjadi kurang maksimal dalam menyerap nutrisi penting dari daging yang berpotensi menyebabkan kekurangan zat besi.


Selain itu, kopi dan teh bersifat asam serta merangsang produksi asam lambung.


Jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan berat seperti daging, bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada pencernaan. 


Beberapa orang mungkin merasakan perut kembung, nyeri lambung, atau gangguan pencernaan lainnya.


Bagi yang memiliki gangguan lambung seperti gastritis atau GERD, kombinasi ini sebaiknya benar-benar dihindari.


2. Makanan tinggi gula


Daging membutuhkan lebih banyak waktu untuk dicerna. Enzim untuk mencerna daging juga berbeda dari makanan karbohidrat dan gula. 


Konsumsi gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu proses pencernaan daging.


Hal itu berpotensi menyebabkan proses pencernaan tidak sempurna dan masalah pencernaan seperti kembung.


Makanan dan minuman manis juga menyebabkan peningkatan kadar gula darah dengan cepat, sehingga menyebabkan lonjakan insulin.


Hal ini bisa menjadi masalah jika dikombinasikan dengan daging, yang pencernaannya lebih lambat.


3. Telur


Kombinasi telur dan daging dapat membebani sistem pencernaan.


Lemak dan protein memerlukan enzim yang berbeda untuk dicerna, dan kombinasi keduanya dalam jumlah besar bisa memperlambat proses pencernaan. 


Tubuh harus bekerja lebih keras untuk mencerna makanan.


Energi yang seharusnya digunakan untuk aktivitas lain dialihkan ke proses pencernaan, sehingga merasa lelah dan lesu.


Selain itu, pencernaan yang lambat dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan rasa tidak nyaman di perut.


Kelebihan lemak dari kombinasi ini juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang, seperti penyakit jantung dan obesitas, terutama jika dikonsumsi terlalu sering.


4. Susu 


Minum susu setelah makan daging atau menggabungkan keduanya dapat memicu beberapa masalah pencernaan.


Misalnya seperti menumpuknya gas di perut, kembung, rasa tidak nyaman, sakit perut, mual, dan masih banyak lagi.


Hal ini karena susu dan daging merupakan sumber protein. Kombinasi keduanya akan memperlambat sistem pencernaan, berdampak pada pencernaan, dan dapat menyebabkan refluks asam. 


5. Semangka


Semangka dikenal sebagai buah yang menyegarkan serta memiliki efek mendinginkan tubuh.


Karena sifatnya inilah banyak orang percaya semangka bisa menjadi penetral rasa "panas" setelah menyantap daging, terutama daging merah yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh. 


Tidak jarang, semangka dijadikan pencuci mulut setelah makan berat yang berbasis daging.


Namun, kebiasaan ini ternyata tidak sepenuhnya tepat. Meskipun semangka memang membantu meredakan rasa panas di tubuh, mengonsumsinya langsung setelah makan daging justru bisa mengganggu proses pencernaan.


Daging membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dicerna karena kandungan protein dan lemaknya yang tinggi. 


Di sisi lain, semangka merupakan buah yang cepat dicerna dan memiliki kandungan air yang sangat tinggi.


Ketika semangka dikonsumsi setelah daging, perbedaan waktu pencernaan ini dapat menyebabkan gangguan di lambung, seperti kembung, rasa penuh, hingga fermentasi makanan yang belum tercerna sempurna. 


Selain itu, reaksi "penetralan" semangka terhadap panas tubuh akibat konsumsi daging bisa menurunkan efektivitas penyerapan nutrisi.

×