Penyakit gagal ginjal terjadi ketika fungsi ginjal menurun drastis atau bahkan berhenti bekerja sama sekali.
Kondisi ini membuat tubuh tidak mampu membuang limbah, sehingga mengalami kelebihan cairan secara optimal.
Umumnya, penyakit ini diderita oleh orang berusia di atas 40 tahun, terutama yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, atau gaya hidup tidak sehat.
Namun, seorang perempuan asal Bekasi, Jawa Barat bernama Sema Chintyadeni mengaku mengalami gagal ginjal stadium 5 pada usia 32 tahun.
Kondisi ini dialaminya pada Maret 2024. Ia pun membagikan kisahnya dalam unggahan di media sosial Threads pribadinya @semachintya pada Jumat (20/6/2025).
Lantas, bagaimana kisah Sema saat didiagnosis gagal ginjal stadium 5 di usia 32 tahun?
Gejala pertama terasa pada Maret 2024
Sema mengatakan, ia sempat tidak nafsu makan selama beberapa bulan, sebelum mengetahui adanya masalah pada ginjalnya.
"Ketika Maret 2024, saya sempat hilang nafsu makan selama beberapa bulan, mual, dan muntah yang tidak tertahankan," kata Sema saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/6/2025).
Selain itu, Sema mengaku kantong matanya menjadi cukup besar dan muncul lebam di sekujur tubuh.
Khawatir dengan tanda-tanda yang muncul, ia kemudian memeriksakan kondisinya ke dokter spesialis penyakit dalam.
Saat itu, dokter sudah curiga mengenai kondisi kantong matanya yang besar.
"Saat mendatangi dokter penyakit dalam, dokter sudah curiga kenapa kantong mata saya besar, tapi saya baru berusia 31 tahun," jelas dia.
Selanjutnya, Sema diminta untuk melakukan tes darah lengkap. Hasilnya, ada gangguan pada ginjalnya.
"Tertera hasil ureum saya 234 mg/dL dan keratin 13,2," kata Sema.
Ia pun disarankan untuk mencari dokter ginjal dan melakukan pengecekan kembali.
Sebagai informasi, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kadar kreatinin normal dalam darah, berada dalam rentang 0,6-1,2 mg/dL untuk pria dewasa dan 0,5-1,1 mg/dL untuk wanita dewasa.
Sementara, kadar normal ureum adalah 10-40 mg/dL.
Rutin minum air putih
Setelah menjalani pemeriksaan lanjutan, Sema didiagnosis menderita gagal ginjal stadium 5.
Mengetahui hasil itu, ia mengaku cukup heran karena rutin minum air putih dan rajin berolahraga ringan.
"Saya sangat rajin minum air putih. Sehari-hari saya minum 2-3 liter air mineral. Saya tidak pernah minum alkohol dan jarang minum manis, karena sebagai perempuan, saya ingin memiliki tubuh yang indah dan sehat," ujarnya.
Ternyata, Sema memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi sejak berusia 25 tahun atau 7 tahun lalu.
"Saya memang ada riwayat hipertensi sejak usia saya 25 tahun, itu juga hanya sesekali minum obat hipertensi, itupun jika diingatkan ibu saya untuk minum," kata dia.
Dulunya, ia menganggap minum obat penurun tekanan darah pada usia 25 tahun tidak begitu penting.
Hobi jajan makanan tinggi natrium
Hal ini diperburuk dengan kesukaannya mengonsumsi makanan tinggi natrium (garam), seperti bakso dan siomay.
"Nah itulah kesalahan saya yang sesali sampai hari ini. Tidak minum obat darah tinggi, jarang makan masakan rumahan," ucap dia.
Sema mengaku baru menyadari bahwa pola makannya berantakan dan kurang menyehatkan saat sudah didiagnosis gagal ginjal stadium 5.
"Lebih baik makan makanan rumah, karena kita bisa tahu betul sebanyak apa garam dan gula yang masuk ke makanan kita," lanjut dia.
Kini, Sema harus menjalani cuci darah tiap dua kali setiap minggu.
"Sekarang masih cuci darah terus, kondisi muka saya sedikit bengkak, tapi tetap rutin minum air putih juga," ujarnya.