Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Iran Sudah Prediksi Serangan AS, Fasilitas Nuklir Telah Dievakuasi

Juni 22, 2025 Last Updated 2025-06-22T12:08:10Z


Pemerintah Iran sudah memprediksi serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir di negaranya, terutama Fordow yang terbesar. Ketua Parlemen Iran, Mehdi Mohammad, mengatakan fasilitas itu telah dievakuasi sehingga tidak ada kerusakan di fasilitas nuklir Fordow yang tidak dapat dipulihkan.


"Dari sudut pandang Iran, tidak ada kejadian yang mengejutkan. Iran telah memperkirakan serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow dalam beberapa hari. Fasilitas nuklir ini sudah dievakuasi sehingga tidak ada kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama serangan hari ini," kata Mohammadi di platform X, Minggu (22/6).


Anggota Dewan Kebijaksanaan Iran, Mohsen Rezaei, sebelumnya mengatakan bahwa Iran telah memindahkan semua "material pengayaan nuklir miliknya" ke sebuah lokasi yang aman.


Sebelumnya, Trump mengklaim keberhasilan operasi militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. "Saya akan menyampaikan pidato pada pukul 10:00 P.M. (09:00 WIB), di Gedung Putih, perihal operasi militer kami yang sangat sukses di Iran," ujarnya.


Menurut Trump, serangan ini adalah momen bersejarah bagi Amerika Serikat, Israel, dan dunia. Setelah serangan AS terhadap Iran tersebut, Trump menyatakan bahwa Teheran harus setuju untuk "mengakhiri perang ini".


AS Serang Tiga Lokasi Nuklir Iran


Pasukan AS menyerang tiga lokasi nuklir Iran, yaitu Natanz, Esfahan, dan Fordow pada Sabtu malam (21/6). Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa enam bom penghancur bunker dijatuhkan di Fordow, sementara 30 rudal Tomahawk ditembakkan ke lokasi nuklir lainnya.


"Ini adalah keberhasilan yang luar biasa malam ini. Mereka harus segera berdamai atau mereka akan diserang lagi," kata Trump dikutip dari Reuters, Minggu (22/6).


Hal ini menegaskan keputusan AS untuk bergabung dengan Israel dalam perang melawan Iran. CBS News melaporkan bahwa AS menghubungi Iran secara diplomatis pada hari Sabtu untuk mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan rencana AS dan tidak bertujuan untuk mengubah rezim.


Reuters sebelumnya melaporkan pada hari Sabtu tentang pergerakan pesawat pengebom B-2, yang dapat diperlengkapi untuk membawa bom besar yang menurut para ahli akan dibutuhkan untuk menyerang Fordow, yang terkubur di bawah gunung di selatan Teheran. Seorang pejabat Iran, yang dikutip oleh kantor berita Tasnim, mengonfirmasi bahwa sebagian dari lokasi Fordow diserang oleh "serangan udara musuh."


Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah serangan tersebut. Serangan tersebut terjadi saat Israel dan Iran terlibat dalam pertempuran udara selama lebih dari seminggu yang mengakibatkan kematian dan cedera di kedua negara.


Israel melancarkan serangan terhadap Iran dengan mengatakan bahwa mereka ingin menghilangkan peluang Teheran mengembangkan senjata nuklir. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai. 

×