Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kecanggihan Oreshnik, Rudal Balistik Rusia yang Lajunya Tembus Mach 10

Juni 11, 2025 Last Updated 2025-06-11T02:57:09Z

 


Rusia sempat mencuri perhatian dengan kecanggihan rudal balistik berkecepatan tinggi, RS-26 Oreshnik. Rudal balistik jarak menengah (Intermediate-Range Ballistic Missile/IRBM) ini diklaim mampu melaju hingga Mach 10, setara lebih dari 12.300 kilometer per jam.


Oreshnik—yang dalam bahasa Rusia berarti pohon hazel—pertama kali dikonfirmasi digunakan Rusial pada 21 November 2024, dalam konflik yang masih berlangsung di Ukraina. Rudal ini meluncur ke kompleks industri besar milik PA Pivdenmash yang terletak di kota Dnipro, Ukraina. Ukraina sempat mengira diserang dengan rudal balistik antarbenua. Namun, teknologi itu belakangan teridentifikasi sebagai Oreshnik.


Mengutip ulasan beberapa sumber, rudal mutakhir dari Rusia ini kemungkinan dikembangkan dari RS-26 Rubezh, rudal IRBM yang pernah diuji namun belum pernah digunakan secara resmi. Salah satu keunggulan utama Oreshnik adalah kecepatannya yang sangat tinggi, digadang-gadang sulit dicegat di udara oleh sistem pertahanan udara negara.


Lantaran sekencang Mach 10, rudal ini sangat membatasi waktu reaksi pasukan pertahanan negara yang disasar. Sistem pertahanan rudal konvensional juga menjadi kurang efektif untuk mencegah teknologi yang dilengkapi enam hulu ledak tersebut. Masing-masing hulu ledak RS-26 Oreshnik membawa submunisi, sistem yang dikenal sebagai Multiple Independently Targetable Reentry Vehicle (MIRV) atau dapat menyerang beberapa target berbeda sekaligus.


Jangkauan Oreshnik masih diperdebatkan. Sejumlah analis militer Rusia memperkirakan rudal ini memiliki jangkauan 2.500-5.000 kilometer, menempatkannya dalam kategori rudal jarak menengah. Namun, laporan lain menyebut jangkauannya bisa mencapai 5.800-6.000 kilometer, menjangkau sebagian besar wilayah Eropa dan Asia, meski belum mencapai Amerika Serikat.


Rusia mengklaim Oreshnik masih dalam tahap eksperimental, namun penggunaannya beberapa waktu lalu dianggap sebagai pesan strategis yang kuat. “Banyak analis percaya bahwa penggunaannya dimaksudkan sebagai demonstrasi politik dan alat psikologis untuk mengintimidasi para pemimpin dan masyarakat Barat,” begitu bunyi ulasan Z News, dikutip pada Selasa, 10 Juni 2025.


Para pakar juga menyebut rudal ini bukan sepenuhnya teknologi baru, melainkan penerapan teknologi yang sudah ada. Bagaimanapun, kemunculan Oreshnik tetap memicu kekhawatiran besar di kalangan negara-negara NATO, serta dikhawatirkan memicu babak baru perlombaan senjata global.

×