Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mengapa Harga Bitcoin Naik di Atas Rp 1,63 Miliar

Juni 10, 2025 Last Updated 2025-06-10T08:34:48Z


Analis mata uang Ibrahim Assuaibi menyebut harga Bitcoin yang kini berada di atas US$ 100 ribu atau setara Rp 1,63 miliar per koinnya, akibat keluarnya Elon Musk dari barisan pemerintah Amerika Serikat. Adapun Elon Musk ini disebut Ibrahim sebagai brand ambassador dari Bitcoin yang membuat aset kripto tersebut melejit harganya di pasaran.


Menurut Ibrahim, harga Bitcoin masih bisa anjlok tergantung situasi politik Amerika Serikat beberapa waktu ke depan. Dia menyarankan para investor pemula untuk tidak buru-buru menginvestasikan dana mereka ke aset kripto tersebut. “Jatuhnya aset kripto itu pada saat Elon Musk bergabung ke pemerintahan (AS), dan sebaliknya,” kata Ibrahim kepada Tempo, Senin, 9 Juni 2025.


Ibrahim menduga jatuhnya harga Bitcoin ketika Elon Musk berada di barisan Donald Trump, ditengarai karena kecewanya pasar terhadap keputusan politik ini. Makanya, ketika Elon Musk sedang berseteru dengan Donald Trump, aset kripto jenis ini kembali tinggi harganya di pasaran.


Sejalan dengan situasi ini, Ibrahim menolak pernyataan yang menyebutkan kalau Bitcoin itu harganya akan stabil di atas US$ 100 ribu dalam waktu yang lama. Sebab menurut dia, aset uang digital ini tetap akan terpengaruh oleh situasi politik dan ekonomi dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat. “Bukan stabil harganya, salah itu,” ucap Ibrahim.


Adapun perseteruan antara Elon Musk dan Donald Trump itu bermuara ketika bos Tesla ini mengkritik kebijakan pemotongan pajak serta rancangan undang–undang belanja yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat itu. Meski Elon Musk secara aktif menyuarakan penolakannya terhadap kebijakan ini, Donald Trump enggan untuk menanggapinya.


Elon Musk berpendapat bahwa RUU tersebut berpotensi meningkatkan utang negara hingga mencapai 36,2 triliun dolar. Pada Kamis, 5 Juni 2025, Trump akhirnya memberikan pernyataan kepada wartawan di Ruang Oval yang menyatakan bahwa ia sangat kecewa terhadap sikap Elon Musk.


Sementara itu, analis dari Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan pergerakan dari mata uang kripto ini merupakan bagian dari siklus pasar yang normal untuk berinvestasi jangka panjang. “Pergerakan saat ini didorong oleh aksi ambil untung dari para pemegang lama,” kata Fyqieh melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 6 Juni 2025.


Menurut Fyqieh banyak dari investor Bitcoin yang mengambil keuntungan dari harga yang stabil tersebut. Mereka mengambil keuntungan setelah bertahun-tahun memegang Bitcoin yang dulunya dibeli dengan harga yang rendah.


Kondisi ini, kata Fyqieh, diuntungkan pula karena pasar Bitcoin belum mendapat tekanan yang besar dari makroekonomi, sehingga harganya cenderung stabil di atas US$ 100 ribu.


Fyqieh menilai, selama Bitcoin mampu bertahan di atas zona US$ 104 ribu hingga US$ 105 ribu seperti sekarang, maka fase konsolidasi yang sehat akan mampu menembus resistance di harga US$ 107.500.


Walaupun menunjukkan tren yang positif, Fyqieh masih mewanti–wanti harga Bitcoin ini bisa anjlok kalau mendapat pengaruh dari katalis eksternal dan mengacaukan pandangan investor untuk membeli-menjual aset mereka. Salah satunya adalah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat, terutama laporan Non-Farm Payrolls yang bisa menjadi pemicu volatilitas jika hasilnya jauh dari ekspektasi.

×