Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

7 Makanan yang Terbukti Ampuh Cegah Fatty Liver, Nomor 3 Sering Diabaikan!

Oktober 25, 2025 Last Updated 2025-10-24T22:28:08Z



Pahami Bahayanya Fatty Liver dan Cara Mengatasinya Secara Alami


Fatty liver atau perlemakan hati adalah kondisi ketika lemak menumpuk secara berlebihan di dalam hati. Sebenarnya, hati memang mengandung sedikit lemak secara alami. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, hal ini bisa memicu gangguan serius seperti peradangan hati, sirosis, bahkan gagal hati.


Penyebab utama fatty liver umumnya berasal dari pola makan tinggi lemak jenuh, gula, dan karbohidrat olahan, serta kurangnya aktivitas fisik. Kabar baiknya, kondisi ini bisa dicegah bahkan dikendalikan dengan gaya hidup sehat, terutama dari pemilihan makanan yang tepat.


Berikut tujuh makanan yang terbukti membantu membersihkan racun dan mencegah penumpukan lemak di hati, dilansir dari Healthline dan berbagai jurnal kesehatan internasional.


1. Lemon — Kaya Vitamin C dan Antioksidan Naringenin


Buah lemon kaya akan vitamin C dan senyawa antioksidan seperti naringenin, yang berfungsi menekan peradangan serta menghambat pembentukan lemak di hati.

Penelitian dari Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition (2013) menemukan bahwa naringenin dapat menurunkan ekspresi gen pembentuk lemak di hati.

Selain itu, vitamin C dalam lemon membantu proses detoksifikasi alami hati, membuat organ ini lebih bersih dan sehat.


2. Bawang Putih — Aktifkan Enzim Detoksifikasi Hati


Kandungan allicin dan sulfur dalam bawang putih berperan penting untuk mengaktifkan enzim detoksifikasi hati dan mengurangi penumpukan lemak.

Studi Clinical Nutrition (2016) membuktikan bahwa konsumsi ekstrak bawang putih selama 15 minggu mampu menurunkan kadar lemak hati secara signifikan pada pasien dengan NAFLD (Non-Alcoholic Fatty Liver Disease).

Selain itu, bawang putih juga membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.


3. Oat — Bantu Bakar Lemak dan Turunkan Kolesterol


Oatmeal merupakan sumber serat larut beta-glucan yang efektif menurunkan kolesterol LDL dan menstabilkan kadar gula darah.

Menurut Journal of Nutrition & Metabolism (2012), konsumsi oat secara rutin membantu menurunkan akumulasi lemak hati dan meningkatkan fungsi metabolisme tubuh.

Selain itu, serat dalam oat juga mendukung sistem pencernaan dan membantu hati dalam proses pembuangan racun.


4. Tomat — Sumber Likopen Pelindung Hati


Tomat mengandung likopen, antioksidan kuat yang mampu menurunkan stres oksidatif serta peradangan hati akibat pola makan tinggi lemak.

Penelitian Nutrition Research and Practice (2011) mengungkap bahwa diet kaya likopen dapat melindungi hati dari kerusakan.

Kandungan vitamin C dan E dalam tomat juga berperan penting dalam regenerasi sel hati yang rusak.


5. Kunyit — Antioksidan Alami Penurun Enzim Hati


Senyawa aktif kurkumin dalam kunyit dikenal memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan tinggi.

Meta-analisis dari Phytotherapy Research (2019) menunjukkan bahwa suplementasi kurkumin secara rutin mampu menurunkan kadar enzim hati seperti ALT dan AST, yang biasanya meningkat pada pasien perlemakan hati.

Kunyit juga membantu memperbaiki profil lipid dan mencegah fibrosis hati.


6. Kacang Kenari — Lemak Sehat Penangkal Peradangan


Kacang kenari (walnut) kaya akan asam lemak omega-3 dan polifenol, dua nutrisi penting yang menurunkan stres oksidatif dan inflamasi pada jaringan hati.

Menurut Journal of the American College of Nutrition (2015), konsumsi kenari secara teratur menurunkan risiko NAFLD dan memperbaiki sensitivitas insulin.

Selain itu, lemak tak jenuh dalam kenari membantu meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh.


7. Ikan Kaya Omega-3 — Penurun Lemak dan Trigliserida Hati


Ikan seperti salmon, sarden, dan makarel merupakan sumber utama omega-3 EPA dan DHA, yang berfungsi menurunkan kadar trigliserida dan lemak di hati.

Penelitian dari Gastroenterology Journal (2010) menunjukkan bahwa pasien NAFLD yang rutin mengonsumsi omega-3 selama satu tahun mengalami penurunan kadar lemak hati secara signifikan.

Omega-3 juga membantu memperbaiki resistensi insulin, menjadikannya nutrisi wajib dalam diet sehat hati.

×