Rangkaian pernikahan meriah antara Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono dinilai semakin menunjukkan Presiden Joko Widodo sebagai tokoh ambisius dan berkuasa.
Pandangan itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/12).
Menurut pengamatan Dedi, Jokowi sejak awal mengemuka di periode kedua sebagai walikota solo, sudah menunjukkan sebagai tokoh ambisius dan berkuasa. Ia menilai, karakter ambisi berkuasanya semakin terlihat saat ia menjabat sebagai Presiden.
Dedi kemudian mencontohkan, bagaimana Jokowi mengumbar aktivitas pribadi dengan keluarga, cucu, hingga penyelenggaraan pernikahan putranya Kaesang.
"Secara simbol, Jokowi membawa semua elemen kehidupan pribadinya sebagai penguasa yang kental nuansa oligarkis," jelas Dedi.
Dalam pandangan Dedi, sikap Jokowi itu berbeda jauh dengan mantan presiden lainnya seperti Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati hingga SBY. Ia menilai, tidak pernah mereka para mantan presiden membawa simbol-simbol kekuasaan saat menjabat presiden.
"Tidak ada di antara mereka yang membawa simbol kekuasaan keluarga saat menjadi Presiden," demikian penekanan Dedi.
Dedi mengakui, sah saja seorang Presiden siapkan pernikahan gemerlap dengan keterlibatan negara, tetapi jika berlebihan menjadi tidak elok.
"Bagian paling disayangkan, Jokowi sering gagal menjaga etika penguasa, tidak saja soal personal, tapi juga soal identitasnya sebagai Presiden," pungkas Dedi.[SB]
