Belakangan ini beredar informasi di media sosial, bahwa AC mobil harus dimatikan saat ngebut atau melaju kencang. Bila tidak, maka kompresor bisa cepat panas dan rusak.
Informasi tersebut pun menjadi polemik, lantaran sebagian netizen tidak mempercayainya. Namun, tak sedikit juga yang membenarkan info tersebut. Lantas, mana yang benar?
Dewa, pemilik bengkel AC Mobil Jogja mengatakan informasi tersebut tidak benar karena sistem AC pada mobil tidak akan membuat kompresor kepanasan karena mobi dipakai ngebut.
“Selama AC mobil dirawat dengan baik, oli kompresor diganti rutin, setiap ada gejala kerusakan segera diperiksa dan diperbaiki, kejadian kompresor overheat di jalan sangat kecil potensinya,” ucap Dewa kepada Kompas.com, Selasa (6/5/2025).
Dewa mengatakan, bila harus mematikan AC mobil saat mobil digunakan ngebut di jalan tol, justru akan membuat penumpang tidak nyaman.
“Bila pas ngebut di tol, di dalam ada penumpang atau keluarga, harus matikan AC, panas banget dong, saya kira tidak perlu berlebihan seperti itu,” ucap Dewa.
Menurut Dewa, kompresor AC pada mobil sudah dirancang bisa diajak ngebut untuk pemakaian harian. Sistem AC juga sudah canggih, ada banyak sensor yang bisa membaca kondisi.
Jenis kompresor ada yang putus nyambung dilengkapi magnetic clutch. Dia bekerja sesuai dengan kebutuhan dan dapat menyesuaikan tekanan freon di sistem AC. Beberapa kompresor juga dilengkapi saluran bypass ketika tekanan freon terlalu tinggi.
Kecuali mobil balap, menurut Dewa, ada urgensi untuk mematikan AC agar tenaga mobil bisa tercapai lebih optimal.
“Tergantung kebutuhan, bila mobil mau dipakai balapan, dipacu oleh waktu, ya mending dimatikan AC-nya biar tidak ada beban mesin, jadi mobil bisa lebih ngebut,” ucap Dewa.
Jadi, untuk mobil harian dengan pemakaian wajar, AC mobil masih aman dipakai ngebut di jalan tol, selama perawatan AC dilakukan dengan baik.